Berbagi untuk Dunia

Tidak semua masa lalu itu buram, tidak seluruh nyadari apa yang terjadi pada masa para pendahulu kita (baca : orang tua) harus kita bantah, terlebih lagi dengan se-lantang mungkin kita kita memerangi hal tersebut.

Yang pasti, mereka orang tua kita. Dan adalah dosa kalau kita menyakiti mereka (wahhh... sudah kelewat batas ini.... mode film butut on : Jahannnaaaammmm..!!! ). Jadi sebisa mungkin, just listen and keep silent for a moment. Kemudian pikirkan, lalu jika bisa dipastikan ketidak benaran nya barulah kita ajak mereka berdiskusi (kalau bisa jangan diwaktu bersamaan dengan mereka memberi pencerahan kepada kita). Inga', inga' ...tinggg... : api kalau disirami mitan (apalagi bensin), bisa jadi kebakaran kompleks, asal jangan di ku'tills...

Dan kedua, ini menjadi (sebagian) pembuktian. Bahwa dengan memperdengarkan suara keras sesaat setelah si bayi lahir, bisa menjadikan dia tidak kagetan. Kalau orang dulu, biasanya dengan menjatuhkan kelapa ke lantai, yang kebetulan adalah kayu... (Tapi ini jangan dilakukan di rumah sakit, bisa kena usir nantinya. Setidaknya tunggu saja setelah sampai di rumah sendiri).

Hmmm... menarik (dan menggelikan tentunya).

Setelah ketinggalan 8-15, lalu bisa menyusul hingga 15-15, bahkan mampu menyelesaikan set-1 dengan skor 21-16, rasa-rasanya puasa gelar All England selama lebih dari 20 tahun bisa segera ditutup oleh Nova dan Butet.

Namun apa yang terjadi, 2 set berikut nya mereka main seperti kelompok taruna yang sedang latihan. Semuanya serba ragu-ragu, "ngangkat" bola nanggung, "nye-mes" loyo, "naroh" bola pun nyangkut.

Tapi bagaimanapun perjuangan mereka harus tetap diacungi jempol. Dengan jalan yang lumayan terjal, tiket kefinal bisa mereka raih. Namun, usia tak bisa ditawar, umur tidak dapat dipungkiri. Nova saat ini sudah berkepala "3". Jadi sudah saat nya "Nova-Junior" mengambil alih tugas untuk meraih gelar demi gelar kedepannya. Semoga...