Sheikh Muszaphar, Angkasawan Pertama Muslim dan Berpuasa

Rabu, 24 Oktober 2007

Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kerajaan Malaysia akhirnya memutuskan Dr Sheikh Muszaphar Shukor untuk menjadi awak pesawat angkasa luar Soyuz 15-S, apabila rencana itu telaksana maka ia akan menjadi angkasawan ASEAN pertama dan angkasawan muslim pertama dan angkasawan pertama berpuasa di luar angkasa.

PM Malaysia Abdullah A Badawi, Senin malam, mengumumkan keputusan pemerintah itu di Putrajaya. Dengan demikian, Dr Faiz Khaleed akan menjadi cadangan apabila Sheikh mendapatkan halangan pada saat-saat terakhir.

Ditegaskan oleh Badawi, baik Sheikh Muszaphar dan Faiz Khaleed, dinilai lulus untuk ikut terbang dalam penerbangan Soyuz 15-S yang direncanakan pada 10 Oktober 2007, jam 21.21 waktu Malaysia.

"Malaysia kini sudah punya dua angkasawan yang dinilai lulus dan bisa diterbangkan ke angkasa luar kapan saja," kata Badawi.

Penerbangan Soyuz 15-S memiliki awak pesawat alternatif pertama terdiri atas Yuri Malechenko dari Rusia, Peggy Whitson dari Amerika Serikat, dan Dr Sheikh Muszaphar.
Sedangkan alternatif kedua, Sharizan Sharipov (Rusia), Michael Fincke (AS) dan Dr Faiz Khaleed.

Dr Sheikh Muszaphar, 35 tahun, adalah bekas pegawai RS Universiti Kebangsaan Malaysia sedangkan Dr Faiz, 26 tahun, pernah bekerja sebagai dokter gigi di Angkatan Tentara Malaysia (ATM). Keduanya lolos seleksi dari 11.275 orang yang mengajukan sebagai calon angkasawan pada tahun 2003.

Pengiriman angkawasan Malaysia ini telah mengeluarkan biaya negara sebesar 95 juta ringgit yang merupakan bagian dari pembelian 18 pesawat tempur Sukhoi SU-30 MKM dan pesawat udara multiguna senilai 3,4 miliar ringgit yang ditandatangani di Rusia 5 Agustus 2003.

Angkasawan Malaysia yang muslim itu akan berada di luar angkasa selama 11 hari hingga 21 Oktober 2007. Dengan demikian, Sheikh Muszaphar memiliki kesempatan berpuasa di luar angkasa antara dua hingga tiga hari dan merayakan hari raya Idul Fitri di luar angkasa.

Pengurus agama Islam negara hari Senin juga sudah mengeluarkan tata cara berwudhu dan sholat di dalam pesawat angkasa luar.

Kedua calon angkawasan Asean itu kini terus menjalani latihan terakhir di pusat pelatihan angkasa luar Star City Moskow.(*)

Copyright © 2007 ANTARA, 25/09/07 12:58

By Zulkifli "Fly" Farma @ 15.50 0 comments  

Berpikir Positif Tidak Hentikan Kanker

Washington (ANTARA News) - Kondisi pikiran positif dari pasien kanker tak memiliki pengaruh pada peluang kelangsungan hidup mereka, demikian temuan satu studi di Amerika Serikat (AS) yang bertolak-belakang dengan pendapat selama ini mengenai kekuatan berfikir positif.

Para peneliti yang dipimpin oleh James Coyne, guru besar psikologi di University of Pennsylvania, itu tidak menemukan hubungan antara kesehatan mental korban kanker dan peluang terakhir mereka untuk mengalahkan penyakit tersebut.

"Kepercayaan bahwa kondisi kejiwaan seorang pasien dapat berdampak pada proses itu dan mengatasi kanker mereka adalah salah satu yang telah menonjol di kalangan pasien dan petugas medis," tulis Coyne dalam studi tersebut.

"Meskipun dapat timbul banyak keuntungan emosi dan sosial mengenai psikoterapi, pasien tak boleh mencari pengalaman semacam itu semata-mata pada harapan bahwa semua itu memperpanjang hidup mereka," katanya.

Studi tersebut menganalisis 1.093 penderita kanker di kepala atau tengkuk. Sebanyak 646 di antara mereka meninggal sebelum masa penelitian berakhir.

Para peneliti itu tak menemukan hubungan yang menunjukkan bahwa mereka yang hidup dapat bertahan karena kerangka berfikir positif mereka, tak peduli apa pun jenis kelamin mereka, jenis kanker atau tahap penyakit mereka.

"Meskipun studi ini mungkin tak mengakhiri perdebatan, studi ini benar-benar memberi bukti paling kuat hingga saat ini bahwa faktor psikologis tidak secara terpisah diperiksa dalam penanganan kanker," kata Coyne, seperti dikutip AFP.

Copyright © 2007 ANTARA

By Zulkifli "Fly" Farma @ 13.30 0 comments